Affiliate marketing atau yang dikenal juga dengan bisnis afiliasi adalah proses menghasilkan uang dengan menjual produk dari ide orang lain. Saat ini dalam dunia digital marketing, istilah ‘Affiliate Marketing’ mengacu kepada sebuah aktivitas yang mempromosikan brand, organisasi atau bisnis perusahaan, produk atau layanan perusahaan, dan sebagai imbalan perusahaan tersebut akan mendapat komisi dalam melakukan semua proses tersebut.
Jika sebelumnya Anda belum pernah menjadi anggota dari program afiliasi, berikut penjelasan tentang cara kerjanya:
Anda adalah seorang pengusaha. Anda mengembangkan ide-ide. Anda menuliskannya dalam spreadsheet dan melacak semua orang yang membeli produk anda. Anda juga harus mencari tahu berapa banyak uang yang dihabiskan orang-orang untuk membelinya.
Anda terus melihat dan melacak apa saja yang mereka beli sehingga Anda dapat mulai menagih biaya. Anda menggunakan program afiliasi untuk menagih orang-orang ini dengan menjual sesuatu yang mereka sukai. Anda menghasilkan uang dengan menjual produk atau layanan kepada orang-orang yang mempunyai ketertarikan untuk membeli. Proses ini bisa berlangsung selamanya, tetapi proses ini hanya akan berakhir setelah Anda berhenti menghasilkan uang dari proses tersebut.
Ini sebabnya affiliate marketing mudah diterapkan. Dibutuhkan kerja keras untuk menghasilkan uang. Hal ini jauh lebih tidak berisiko, lebih menyenangkan dan juga sebagai cara untuk menghasilkan uang.
Bagaimana cara kerja affiliate marketing?
Agar bisnis afiliasi berhasil diterapkan, Anda harus mengetahui dan memahami cara kerjanya terlebih dahulu.
Seperti yang kita semua tahu, masalah utama yang dihadapi setiap bisnis saat ini adalah bagaimana meningkatkan pendapatan mereka dengan menarik lebih banyak pelanggan. Selain membuat produk terbaik, menggunakan karyawan terpercaya atau membuat iklan, sekarang dunia bisnis juga sudah menyadari bahwa bisnis afiliasi, yang merupakan sistem yang dapat mendatangkan pelanggan baru, dapat menjadi sebuah sumber penghasilan. Itulah sebabnya perusahaan terkemuka sekarang sedang merambah ke bisnis ini.
Untuk memahami mekanisme affiliate marketing sebenarnya sangat sederhana.
Sebagai contoh, sebuah organisasi atau perusahaan besar yang menjual barang, produk atau layanan melalui website dan berbagai media seperti toko online atau toko offline. Organisasi atau perusahaan ini mulai merasa bahwa basis pelanggan mereka saat ini tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Organisasi atau perusahaan ini menggunakan jasa dan layanan sales yang terkenal, yang kemudian merekomendasikan bahwa untuk meningkatkan pelanggan atau akses ke market baru, organisasi atau perusahaan ini disarankan untuk mencoba afiliasi marketing. Organisasi atau perusahaan ini kemudian mulai mencoba program kerjasama, dimana terdapat kesepakatan dengan vendor independen (afiliasi) yang memberikan pembayaran komisi atas target penjualan tertentu.
Afiliasi atau vendor ini dapat berupa influencer, blogger atau profesional digital marketing lainnya. Afiliasi ini kemudian akan membuat website, menghasilkan traffic ke website melalui campaign marketing dan konten yang bagus, dan mengajak para pengikut mereka (konsumen) untuk membeli barang, produk atau layanan yang terafiliasi.
Sungguh mudah bukan?
Bagaimana cara kerja link afiliasi ?
Sistem link afiliasi adalah sebuah sistem yang menempatkan produk anda kepada para pelanggan. Hal ini dianggap sebagai link referral. Orang yang Anda referensikan disebut sebagai “Referral Partner”. Ketika referral partner mendaftar sebuah produk lewat Anda, itu dianggap sebagai “Referensi”.
Program referral mempunyai dua tujuan. Tujuan pertama adalah agar Anda akan mendapatkan beberapa komisi dari setiap penjualan. Tujuan kedua adalah untuk membantu perkembangan bisnis Anda.
Disini lah program afiliasi berperan. Dalam program afiliasi, referral partner Anda disebut sebagai “your affiliates”.
Sekarang saatnya kita membahas tentang berbagai jenis program afiliasi yang dapat dipilih dan cara penempatannya. Sebelum Anda memilih program afiliasi, Anda harus bertanya kepada diri sendiri terlebih dahulu untuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
- Program afiliasi apa yang harus saya gunakan?
- Apa program afiliasi terbaik yang bisa saya gunakan?
- Di mana saya bisa menemukan program afiliasi terbaik yang bisa digunakan?
Apa itu pelacakan cookies di affiliate marketing?
Pelacakan cookies digunakan oleh publisher untuk mengumpulkan informasi tentang interaksi pengguna terhadap situs mereka, hal ini termasuk pertanyaan seperti apakah pengguna website mengambil tindakan, atau mereka direfer ke situs lain atau seberapa jauh mereka menggunakan website untuk mendapatkan pengalaman berbelanja. Pelacakan cookies dapat digunakan untuk meningkatkan, mempersonalisasikan iklan, konten online lainnya, dan juga dapat membantu melacak lokasi pengguna sehingga bisa menyediakan konten yang disesuaikan dengan para pengguna.
Pelacakan cookie berisi nomor unik yang dikirim ke komputer setiap kali Anda mengunjungi sebuah website. Nomor ini adalah cookie’s unique identifier (UID).
Anda dapat memilih untuk mengizinkan atau menolak cookie dari pihak ketiga, atau Anda dapat menerimanya dan menonaktifkan storage (penyimpanannya) di komputer. Dengan melakukan hal itu, Anda telah memberikan izin kepada pihak ketiga untuk menggunakan cookie dalam memberikan iklan secara online, mempersonalisasikan konten, dan mengukur keefektifan dari campaign marketing. Persetujuan ini dapat dicabut kapan saja dengan mengubah pengaturan browser. Jaringan iklan juga menggunakan cookie.
Memahami top model atribusi di affiliate marketing
Jika Anda ingin melakukan afiliasi marketing maka Anda perlu mengetahui model atribusi yang tersedia. Berikut adalah kedua model yang bisa dilihat:
- Model pertama merupakan ‘indirect channel’ ini ada model terbaik yang dapat dilakukan pada afiliasi marketing. Misalnya, dalam hal ini seorang pelanggan membeli sebuah produk dari situs Anda. Ini berarti Anda akan mendapat komisi karena pelanggan yang datang ke situs Anda mengklik link afiliasi tersebut. Sehingga, Anda akan mendapat komisi untuk setiap penjualan. Sebagian besar, komisi nya berupa 3%.
- Model kedua adalah ‘direct channel’. Misalnya, Anda menjual barang di Amazon dan pelanggan membelinya langsung dari Anda. Anda adalah penjual ‘direct channel’ dan Anda akan mendapat komisi lebih tinggi dari Amazon. Berbeda dengan model indirect channel, karena pelanggan memesan sebuah produk dari Anda sehingga komisi yang Anda terima akan lebih rendah, tetapi Anda tidak akan menerima komisi “net” (bersih). Cara inilah yang bisa digunakan untuk mendapatkan margin yang lebih tinggi pada direct channel, Sehingga, jika kita bandingkan dengan indirect channel, margin yang didapat akan lebih rendah.